Minggu, 20 November 2011

sistem endokrin

sistem endokrin
A.     Pengertian.
Kelenjar endokrin adalah:  kelenjar yang mengirimkan hasil sekresinya langsung kedalam darah yang beredar dalam jaringan kelenjar tanpa melewati saluran.
Hasil sekresinya ini disebut hormone.

B.     Macam – Macam Kelenjar Endokrin dalam Tubuh
1.   Hipotalamus.
Hipotalamus berperan mensintesis dan mensekresikan hormone – hormone berikut ini.
a. GnRH ( Gonadotropin Releasing Hormon ) memacu FSH dan LH ( Luteinizing Hormon )
b. TRH ( Tyrotropin Releasing Hormon ) yang berperan merangsang sekresi  TSH  (thyroid stimulating hormone).
c.  CRH ( Corticotropin Releasing Hormon ) yang berperan merangsang  sekresi ACTH ( Adrenocorticotropic Hormon)
d. PIF ( Prolaktin Inhibiting Faktor ) yang berperan menghambat sekresi prolaktin.















mempengaruhi kerja kelenjar – kelenjar endokrin yang lainnya.
Kelenjar ini terdiri dari 2 lobus yakni:
a)    Lobus Anterior ( adenohipofise ): menghasilkan hormone yang mempengaruhi produksi dari semua organ endokrin lainnya.
Misalnya:
·            Hormon Somatotropik  yang berperan untuk mengendalikan pertumbuhan fisik.
·            Hormon Tirotropik, mengendalikan kegiatan kelenjar tiroid dan menghasilkan hormone tiroksin.
·            Hormon  Adrenokortikotropik ( ACTH ), mengendalikan kerja kelenjar suprarenal untuk menhasilkan kortisol tertama di bagian kortek kelenjar suprarenalis.
·            Hormon Gonadotropik ( FSH = Folikel Stimulating Hormone ) untuk merangsang perkembangan folikel de graf dalam ovarium serta pembentukan spermatozoa dalam testis.
·            Luteinizing Hormon ( LH ) , mengendalikan hormone progesterone dan estrogen dalam ovarium, serta testosterone dalam testis.

b)   Lobus Posterior.
·            Hormon Anti Diuretik ( ADH ) disebut juga hormone pituitrin. Hormone ini mengatur jumlah air yang keluar melalui ginjal dan membuat kontraksi otot polos.
·            Hormon Oksitosin, merangsang dan menguatkan kontraksi uterus sewaktu melahirkan dan mengeluarkan air susu sewaktu menyusui.



1.   Kelenjar Tiroid.
Terdiri dari 2 lobus yang terletak di sebelah kanan dari trachea yang diikat oleh jaringan tiroid. Posisinya di bagian depan bawah, melekat pada dingding laring. Kelenjar tiroid ini menghasilkan hormone tiroksin oleh karena pengaruh hormone tirotropik yang dihasilkan  oleh kelenjar hipofise lobus anterior. Hormon tiroksin ini berfungsi sebagai pengatur metabolism, pertumbuhan fisik dan mental. Sel – sel kelenjar tiroid ini menghasilkan cairan yang bersifat kental, lekat yang disebut Koloide tiroid yang mengandung zat yodium yang selanjutnya inilah disebut hormon tiroksin.


 
Fungsi kelenjar tiroid:
Ø  Merangsang proses oksidasi.
Ø  Mengatur penggunaan Oksidasi.
Ø  Mengatur pengeluaran CO2.
Ø  Mengatur metabolism.
Ø  Mempengaruhi perkembangan mental dan fisik anak.
Hipofungsi kel.tiroid dapat menyebabkan penyakit kretinisme,
berupa hambatan pertumbuhan mental dan fisik. Pada orang dewasa kekurangan sekresi menyebabkan miksedema, proses metabolism mundur, BB cendrung bertambah, gerak, berpikir dan berbicara lambat, kulit tebal dan berkeringat, rambut rontok, suhu badan dibawah normal, dan bradicardi.

Hipersekresi dapat menyebabkan Hipertiroid dengan gejala: kecepatan metabolism meningkat, suhu naik, BB turun,gelisah, mudah marah denyut nadi naik. Pada jantung terjadi fibrilasi atrium, kegagalan jantung. Bila terlampau aktifnya hormone tiroid ini  maka sering kita jumpai adanya struma eksoptalmus.
1.   Kelenjar Paratiroid.
Terletak  disetiap sisi kelenjar tiroid yang terdapat di dalam leher. Kelenjar ini menghasilkan hormone para tiroksin yang berfungsi mengatur kadar kalsium darah dan fosfor dalam tubuh.
Hipoparatiroidisme. Terjadinya kekurangan klalsium dalam darah atau hipokalsemia, mengakibatkan keadaan yang disebut tetani, dengan gejala kejang – kejang khususnya pada tangan dan kaki.
Hiperparatiroidisme. Biasanya berhubungan dengan pembesaran kelenjar, keseimbangan produksi kalsium terganggu, akibatnya terjadi kelainan – kelainan seperti: kelemahan pada otot- otot, sakit pada tulang, kadar kalsium dalam darah dan urin meningkat, batu ginjal, gagal ginjal serta osteoporosis.
Gejala – gejala tersebut dapat juga terjadi pada tumor kelenjar paratiroid.

2.   Kelenjar Timus.
Letaknya didalam mediastinum dibelakang osteum sternum. warnanya kemerah- merahan dan terdiri dari 2 lobus.
Fungsi dari kelenjar timus adalah:
-      Mengaktifkan pertumbuhan badan,
-      Mengurangi aktifitas kelenjar kelamin.

3.   Kelenjar Supra Renalis / Adrenal.
Jumlahnya 2 buah, terdapat di bagian atas dari ginjal kanan dan kiri. Ukuranya tdk sama dan beratnya  kira – kira 5-9 gram.




Kelenjar suprarenalis ini terdiri dari 2 bagian yakni:
-      Bagian korteks berwarna kekuning-kuningan menghasilkan kortisol.
-      Bagian medulla menghasilkan hormone katekolamin (adrenalin dan nor adrenalin).
Hormone tadi disekresikan dibawah pengendalian system saraf simpatis. Sekresinya bertambah dalam keadaan emosi seperti marah, takut, asfiksia dan kelaparan.
Pengeluaran yang bertambah itu menaikkan tekanan darah guna mengatasi shok.
Noradrenalin menaikkan tekanan darah  dengan jalan merangsang serabut otot polos didalam dinding pembuluh darah untuk berkontraksi, adrenalin membantu metabolism karbohidrat  dengan jalan menambah pengeluaran glukosa dari hati.
 Beberapa hormone yang disekresikan korteks adrenal adalah: hidrokortison, aldosteron dan kortikosteron. Yang semuanya berhubungan erat dengan metabolism, pertumbuhan, fungsi ginjal dan kondisi otot. Pada insufisiensi hormone ini menyebabkan penyakit Addison.
Fungsi kelenjar suprarenalis  adalah:
Ø  Mengatur keseimbangan air, elektrolit dan garam- garam.
Ø  Mengatur metabolism lemak, karbohidrat dan protein.
Ø  Mempengaruhi aktifitas jaringan limfoid.
Hiperfungsi, mengakibatkan kelainan – kelainan mirip dengan tumor suprarenalis bagian korteks dengan gejala terjadinya gangguan pertumbuhan seks sekunder.
Fungsi kelenjar suprarenalis bagian medulla adalah:
·         Vasokontriksi pembuluh darah Perifier.
·         Relaksasi bronchus.
·         Kontraksi arteriole dan selaput lender sehingga dapat mengurangi perdarahan pada operasi kecil.

1.   Kelenjar Epifise.
Kelenjar ini terdapat didalam otak didalam ventrikel.
Bentuknya kecil merah seperti buah cemara.
Fungsinya belum jelas, kelenjar ini menghasilkan sekresi interna dalam membantu pancreas dan kelenjar kelamin.


2.   Kelenjar Pankreatika.
Letaknya dibelakang lambung, didepan vertebral lumbalis I dan II yang terdiri dari sel - sel α dan β.
Sel α menghasilkan Glukagon sedangkan sel β menghasilkan Insulin.

Fungsi hormone insulin:
·         Insulin mengendalikan kadar glukosa / gula dalam darah.
·         Memperbaiki kemampuan sel – sel tubuh untuk mengabsorbsi dan menggunakan glukosa dan lemak.
Unit fungsional dari pankreas adalah kepulauan langerhans.
1.   Kelenjar kelamin.
Kelenjar Testika. Terdapat didalam skrotum pria, yang menghasilkan hormone testosterone.
Fungsi hormone testosterone:
·         Menentukan sifat kejantanan / maskulin,
·         Menghasilkan sel spermatozoa.
·         Mengotrol pekerjaan seks sekunder pada laki – laki.
Kelenjar Ovarika. Terdapat pada ovarium sebelah samping kiri dan kanan uterus. Kelenjar ini menghasilkan hormone progesterone dan estrogen . hormone ini dapat mempengaruhi pekerjaan uterus, dan memberikan sifat feminim.
2.     Kelenjar saluran pencernaan.
Mukosa usus halus mensintesis dan mensekresikan hormone sekretin dan kolesistokinin ( CCK ).
Hormon sekretin disintesis dan di sekresikan kedalam sirkulasi darah ketika makanan yang besifat sangat asam memasuki usus halus.
Hormon ini apabila disuntikkan secara intravena akan meningkatkan sekresi bikarbonat oleh pankreas dan saluran empedu.
Hormon kolesistokinin merangsang motilitas / gerakan kantung empedu untuk mengeluarkan getah empedu. Hormone ini disintesis dan disekresikan ketika makanan mengandung lemak memasuki duodenum.


A.     Fungsi Kelenjar Endokrin.
1.   Menghasilkan hormone – hormone yang dialirkan kedalam darah yang diperlukan oleh jaringan – jaringan dalam tubuh tertentu.
2.   Mengontrol aktifitas kelenjar tubuh.
3.   Merangsang aktifitas kelenjar tubuh.
4.   Merangsang pertumbuhan jaringan.
5.   Mengatur metabolism, oksidasi, meningkatkan absorbsi glukosa pada usus halus.
6.   Mempengaruhi metabolism lemak, protein, karbohidrat, vitamin, mineral dan air.